Inhil.kabarinvestigasi. Surat pernyataan mosi tidak percaya sepuluh orang guru di SMKN I Mandah dibantah kepala Sekolah SMKN I Mandah R Elvi Zahara .Spd, M.Si.

Isi surat pernyataan mosi tidak percaya yang dibubuhi dengan tandatangan diantaranya.
1.Tidak Ada peningkatan mutu Pendidikan khusunya Jumlah Siswa Dalam 1 Priode kepemimpinan Kepsek
- Pasilitas Alat Praktek Sekolah Smk Negeri I Mandah Tidak Memadai
- Management Internal Sekolah Merugikan Guru sering Mengambil kebijakan Sepihak
- Sangat Arogansi
5.hubungan dengan masyarakat kurang baik.
Kepala sekolah SMKN I Mandah R Elvi Zahara S.Pd, M.Si didampingi Ketua MKKS (Musyawarah Kerja Kepala sekolah ) kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau Abd Rahim kepada investigasi Selasa (8/8/2023) di tembilahan mengutarakan,dari segi mana para guru guru mengatakan tidak ada peningkatan pendidikan khususnya peningkatan jumlah siswa di SMKN I Mandah, ujarnya.
R Elvi Zahara S.Pd.M.Si megungkapkan, dirinya ditempatkan sebagai kepala sekolah di SMKN I Mandah pada tahun 2018 siswa masih sekitar 17 siswa. Dan, untuk tahun 2023 sudah mencapai 103 siswa. Artinya, siswa setiap tahun bertambah.lalu dari segimana para guru mengatakan tidak ada peningkatan jumlah siswa. Dari segi mutu pendidikan, siswa SMKN I Mandah setiap tahunnya selalu lulus seratus persen, jika mutu pendidikan di SMKN I Mandah tidak meningkat tentu kelulusan tidak seratus persen, ujar Elvi menjawab saat ditanyakan poin pertama mosi tidak percaya yang dituliskan para guru-guru.
Saat disinggung point kedua yang dituliskan para guru guru dalam surat pernyataan mosi tidak percayanya yang menuliskan Fasilitas Alat Praktek SMKN I Mandah tidak memadai, R Elvi Zahara mengakui.
“ya. Memang untuk fasilitas alat praktek sekolah SMKN I Mandah untuk saat ini masih belum memadai dikarenakan sarana dan parasarana komputer belum mencukupi. Namun, hal itu bukan menjadi hambatan untuk melakukan proses belajar mengajar di SMKN I Mandah, karena keuangan sekolah SMKN I Mandah tidak ada untuk memenuhi dengan sepenuhnya.
Kekuarangan sarana dan prasarana atau alat praktek yang dikeluhkan para guru SMKN I Mandah kata Kepala Sekolah SMKN I Mandah R Elvi Zahara, sudah diajukan ke Dinas Pendidikan Provinsi Riau di Pekanbaru, ujarnya menjelaskan.
Sementara point ketiga yang menyatakan management internal sekolah merugikan guru dan sering mengambil kebijakan sepihak dengan tegas R Elvi mengatakan, Management Sebagai Pemimpin sebelum Mengambil Kebijakan terlebih dahulu dilakukan rapat sesuai kondisi, kecuali yang sifatnya mendesak. Dan, sesuatu yang diputuskan bukan sepihak tetapi sesuai dengan bidang masing-masing, ujar R Elvi.
Juga masalah hubungan dengan masyarakat kurang baik, hal ini kata R Elvi Zahara kelahiran Kecamatan Mandah itu sangat disayangkan, dengan kita jalin hubungan baik dengan masyarakat sehingga masyarakat dapat menempuh pendidikan tingkat SLTA di SMKN I Mandah, ujarnya.
Ekonomi masyarakat Mandah kata R Elvi Zahara ekonomi menengah ke bawah, sehingga kita berupaya mengusulkan Bea Siswa Miskin (BSM) ke Dinas Pendidikan, hal itu dilakukan untuk mengantisipasi putus sekolah, ujarnya.
Dan, saat ini kata Kepala sekolah SMKN I Mandah, dari 103 siswa yang ada di SMKN I mandah sekitar 30 siswa mendapatkan Bea Siswa Miskin (BSM) dari pemerintah yang nilainya sebesar Rp 1.100.000 setiap tahunnya.
R Elvi Zahara melanjutkan ke 103 siswa yang belajar di SMKN I Mandah, sekitar 35 siswa di Sekolah Induk di Desa Bolak Raya dan sekitar 80 siswa belajar di SMKN I Mandah jarak jauh yang berlokasi di Desa Balaras, ujarnya menjelaskan.
Saat disinggung dengan honor para guru di SMKN I mandah dengan tegas perempuan kelahiran Desa Planduk itu mengungkapkan, untuk honor para guru di SMKN I mandah sekitar Rp 1.500.000 setiap bulan yang bersumber dari Dana Bosda dan Bosnas, ujarnya.
Saat disinggung kebijakan kepala Sekolah melarang guru mencari rezeki diluar sekolah dengan tegas R Elvi Zahara mengatakan tidak benar. Namun, kalau melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah lain diperingatkan karena penempatannya sebagai tenaga pendidik di SMKN I Mandah bukan di sekolah lain. Masalah mencari rezeki diluar jam sekolah seperti hari libur yaitu hari sabtu dan minggu tidak pernah kita melarang, ujarnya.
Alasanya melarang untuk melakukan kegiatan belajar mengajar atau honor di sekolah lain adalah untuk mengantisipasi terganggunya proses belajar mengajar di SMKN I Mandah, karena saat ini sedang fokus untuk meningkatkan pendidikan di SMKN I Mandah, ujar R Elvi Zahara menjelaskan.
Hal senada dikatakan ketua Musyawarah Kerja kepala Sekolah (MKKS) kabupaten Inhil Abd Rahim, saat ini kita sedang fokus meningkatkan mutu pendidikan di sekolah tingkat SLTA termasuk di SMKN I mandah yang sedang mengalami peningkatan kuantitas siswa. Hal tiu terbukti dalam rentan waktu lima tahun dari tahun 2018 sampai 2023 sudah mencapai 103 siswa yang awalnya tahun 2018 siswa SMKN I Mandah sekitar 17 siswa, ujarnya.
Guru yang SK Penempatannya di SMKN I Mandah kata Abd Rahim, seharusnya harus fokus untuk melaksanakan proses belajar mengajar di SMKN I Mandah karena penempatannya sebagai guru di SMKN I Mandah.
Menurut Ketua MKKS Abd Rahim, tindakan Kepala Sekolah SMKN I Mandah untuk tidak mengizinkan guru yang sudah mendapat SK penempatan sebagai guru di SMKN I Mandah melakukan kegiatan belajar mengajar disekolah lain sudah tepat, sehingga guru yang sudah mendapat SK penempatan sebagai guru di SMKN I Mandah fokus untuk meningkatkan pendidikan di SMKN I Mandah, ujar Abd Rahim.
Abd Rahim Ketua MKKS yang juga Kepala sekolah SMK di Kecamatan kempas itu menegaskan, setiap monitoring yang dilakukan baik di SMKN I mandah berjalan dengan baik dan belum ada mendapat laporan keluhan wali murid. Artinya, proses belajar mengajar di SMKN I Mandah berjalan dengan baik.
Ditempat terpisah wali murid SMKN I jarah jauh di Desa Baralas berinisial B mengungkapkan, terimakasih karena sudah ada sekolah setingkat SLTA di Desa Balaras yaitu SMKN I Mandah jarak jauh, dengan kehadiran SMKN I di Desa Belaras masyarakat sangat terbantu,
“kami masyarakat desa belaras sangat bersyukur dengan kehadiran SMKN I di Desa Belaras,karena sudah dapat membantu masyarakat yang ekonomi menengah kebawah”, ujarnya dengan bangga.
Kehadiran sekolah SMKN I Mandah di Desa Belaras kata ibu yang mengaku memiliki dua orang putra dan satu orang putri, sangat membantu masyarakat untuk dapat meningkatkan pendidikan anak anak sampai ke tingkat SLTA, kemungkina jika sekolah SMKN I tidak ada di Desa belaras, bisa diyakini banyak anak-anak yang putus sekolah sampai tingkat SLTP dan tidak bisa meningkatkan pendidikannya ke tingkat SLTA, karena ketidak mampuan ekonomi masyarakat untuk membiayainya ke luar desa beralas, tetapi dengan hadirnya sekolah SMKN I masyarakat dapat terbantu untuk menyekolahkan anak-anaknya ke tingkat SLTA, ujarnya dari balik telepon selulernya.
Ditempat terpisah di Tembilahan salah seorang tenaga pendidik sebagai guru disalah satu sekolah Tingkat SLTA di tembilahan saat bincang-bincang dengan investigasi terkait mosi tidak percaya para guru di SMKN I Mandah dengan menunjukkan surat pernyataan mosi tidak percaya yang dituliskan di kertas bentuk surat pernytaan dengan tegas mengatakan,jika membaca surat peryataan kelima point sangat disayangkan, karena sepengetahuannya jumlah siswa di SMKN I mandah itu selalu meningkat setiap tahun dan juga berbicara masalah mutu, jika mutu pendidikan di SMKN I mandah tidak bagus tentu akan berpengaruh kepada kelulusan siswa setiap tahun. Sepengetahuan saya kelulusan siswa si SMKN I mandah selalu lulus seratus persen, ujarnya.
Masalah fasilitas alat praktek sekolah yang belum memadai kata Piter, bukan hanya di SMKN I Mandah saja alat praktek kurang memadai masih banyak sekolah sekolah alat prakteknya belum memadai. Namun demikian jangan karena alat praktek kurang memadai sehingga proses peningkatan mutu pendidikan diabaikan. Dan hal ini akan menjadi prioritas kepala sekolah untuk mengajukannya ke pihak Dinas Pendidikan di provinsi Riau supaya dinas dapat menganggarkan pengadaan alat praktek sekolah, ujar lelaki yang mengaku bernama Piter itu.
Masalah management dan mengambil kebijakan katanya lebih jauh tentu hal ini ada internal, dan saya menyakini dalam pengambilan suatu keputusan atau kebijakan, diyakini dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan rapat dengan bidang masing masing, ujarnya mengutarakan seperti yang dilakukan di tempatnya mengajar.
Jika hubungan Kepala Sekolah dengan masyarakat kurang baik menurut Piter akan berdampak kepada peningkatan jumlah siswa setiap tahunnya. Jika tidak baik tentu masyarakat tidak akan mau menyekolahkan anaknya di SMKN I tersebut. Jika hubungan kepala sekolah dengan masyarakat baik tentu akan berdampak kepada peningkatan jumlah siswa setiap tahun. Saya pernah dengan imfo bahwa siswa di SMKN I mandah itu tahun 2018 hanya sekitar 17 siswa, dalam kurun waktu lima tahun ini mulai dari tahun 2018 sampai tahun 2023 sudah mencapi 103 siswa. Artinya, peningkatan siswa setiap tahunnya bertambah. Bukankah itu menandakan hubunga kepala sekolah dengan masyarakat terjalin baik, ujarnya dengan nada bertanya. (Red)