Tembilahan.kabarinvestigasi.co.id. – Setelah mau dilaporkan ke pihak penegak hukum, pencatut tandatangan (TTD) dan KOP surat Forum Komunikasi Wartawan Inhil (FKWI) meminta maaf.
Oknum wartawan itu berinisial M merupakan anggota FKWI mengaku bahwa proposal palsu menggunakan KOP surat dan logo FKWI tersebut dilatar belakangi kekhilafan.
“Saya khilaf ada kebutuhan mendesak, saya minta maaf kepada Ketua dan pengurus FKWI,” ungkap M saat sidang etik di sekretariat FKWI, Selasa (21/6/2022).
Saat sidang etik, M dicecar pertanyaan. Namun M mengaku siap diberi tindakan tegas sesuai dengan aturan organisasi dan atau AD ART yang berlaku.
M juga mengaku nama-nama didalam surat proposal tersebut tanpa sepengetahuan yang bersangkutan. Nama yang dicatut juga membantah persetujuan pembuatan proposal itu.
“Nama-nama seperti Baital, Riky, dan Jafar itu saya akui tanpa sepengetahuan mereka,” ungkapnya.
Diakhir sidang, Ketua FKWI dan pengurus sepakat pengeluaran teguran tegas. Sedangkan Baital (korban) meminta M membuat surat pernyataan meminta maaf dan tidak mengulangi perbuatannya.
“Kita kasih waktu 2 hari untuk M membuat surat pernyataan itu,” kata Deby Candra Ketua FKWI Inhil.
Untuk diketahui, dimana sebelumnya, adanya oknum mengaku Wartawan mencatut TTD dan KOP FKWI dalam proposal fiktif meminta-minta sumbangan kepada lembaga dan dinas.
Oknum tersebut terbukti membuat proposal palsu menggunakan KOP surat, logo dan TTD pengurus untuk melancarkan aksinya meminta sumbangan kesana-kemari.
Dalam proposal sumbangan tersebut meminta bantuan untuk kegiatan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Kabupaten dengan alibi untuk uang liputan.
Atas adanya dugaan pemalsuan itu, ketua FKWI, Deby Candra akan melaporkan oknum tersebut. Pasalnya sampai saat ini pengurus FKWI tidak pernah membuat proposal sumbangan.
“Kita akan laporkan oknum itu yang telah mencoreng nama baik FKWI dan Marwah wartawan Inhil,” tegas Deby, Senin lalu (20/6/2022).
Salah seorang pengurus FKWI, Baital, yang dicantumkan namanya di dalam proposal mengatakan bahwa itu proposal tidak benar. Ia mengaku namanya dicatut oleh oknum tersebut.
“Bukan ketua, pemalsuan tu.
Saya sangat-sangat keberatan ketua, kenapa sampai begini, akan saya telusuri ketua. Mohon usut,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui via WhatsApp.
Deby kembali menegaskan, FKWI membantah terkait proposal permohonan untuk kegiatan MTQ tingkat Kabupaten yang beredar. “Tidak ada. Kami tidak ada buat proposal-proposal semacam itu,” tegasnya.(***)