Tembilahan.kabarinvestigasi.co.id. Pembangunan Gedung SMAN yang dibangun sejak 5 tahun yang lalu tepat dimuali pembangunannya tahun 2017 terletak di Keluarahan Sei Beringin kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau kondisinya temboknya sudah mulai retak.

Ketua LSM Gerakan Anti Narkoba dan Korupsi (Granko) kabupaten Indragiri Hilir maulana melalui sekretarisnya Rendra Risadi mengatakan, bangunan yang menghabiskan uang negara miliaran rupiah itu bersumber dari APBD provinsi Riau terkesan sia-sia dan mubazir. Dikabarkan, pembangunan tahap pertama tahun 2017 menghabiskan anggaran sekitar Rp 1,5 Miliar, tahun 2020 sekitar Rp 3 Miliar dan tahun 2021 sekitar Rp 7 miliaran hingga kini (tahun 2022-red) belum digunakan, sehingga kondisinya saat ini menjadi sebuah bagunan tidak bertuan dan ditumbuhi semak belukar dan beberapa bagian temboknya terlihat ada keretakan.

Rendra Risadi lebih jauh mengutarakan, jika bagunan gedung SMAN Tembilahan itu dibiarkan begitu saja dan tidak digunakan sangat berpotensi semakin rusak hingga pada akhirnya saat digunakan akan mengancam keselamatan siswa dan tenaga pendidik saat berlansungnya kegiatan belajar mengajar.

“Siapakah yang paling bertanggung jawab jika ada Kerugian Uang Negara .Dan bagaimanakah proses kontrak (tender) tentang proyek pembangunan gedung SMAN Tembilahan, Kapan waktu dan jadwalnya serah terima proyek pembangunan gedung SMAN tersebut,” sebut Rendra dengan nada bertanya.
Muhammad Guntur mantan Kabid di Dinas Pendidikan provinsi Riau saat diminta komentarnya terkait pembangunan gadung SMAN Tembilahan tidak banyak bicara.

“Jika hal itu diangkat kepermukaan akan banyak pihak yang terlibat. Dan, pembangunan gedung SMAN tembilahan itu dimulai sejak jamanya Ahmad Hizazi sebagai Sekda Provinsi Riau”, ujarnya.
Saat disinggung anggaran pembangunannya yang dilakukan tiga tahap, Muhammad Guntur tidak menjelaskan. (Tim/bersambung)