Batam – Kabarinvestigasi.co.id: Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad yang juga Walikota Terpilih Periode 2025-2029 bergegas ke TPA Telaga Punggur usai mendengar informasi ada peralatan yang rusak sehingga menyebabkan antrian mobil angkutan sampah, Kamis (19/12) siang.
Ia menyebut mendapatkan informasi bahwa adanya peralatanyang rusak dan ada tumpukan antrian armada yang akan masuk ke lokasidi TPA Telagapunggur.
Menurutnya, kunjungan tersebut ia melihat langsung kondisi di persampahan di hilir Sebelumnya, Amsakar juga mengecek langsung permasalahan persampahan di masyarakat, seperti penumpukan sampah di salah satu Tempat Penampungan Sementara (TPS) Sampah di Sei Beduk
“Singkatnya kunjungan hari ini bagian dari belanja masalah dan kesimpulan saya bahwa perlu support peralatan, long arm itu harusnya masuk, antrian masuk armada di lokasi hendaknya lancar, agar pelayanan persampahan untuk masyarakat tidak terganggu. “Kita akan urai, sehingga ke depan kita berharap tak ada keluhan masyarakat,” ucap dia.
Setelah melihat langsung kondisi di lokasi, ia menyebutkan salah satu layanan persampahan di hulu di TPS-TPS didekat pemukiman warga, ternyata terganggu karena masalah tersebut, bukan pada petugas kebersihan.
“Tapi karena antrian cukup panjang, sebagai akibat alat kita yang terbatas. Untuk itu kita akan urai masalah ini,” ujarnya.
Walaupun akunya belum ada pembicaraan resmi, namun, birokrat yang akrab disapa Bang Am ini menyebut Ia telah berdiskusi dengan sejumlah anggota DPRD Batam untuk memikirkan peremajaan maupun pengadaan alat.
“Walau belum di jalur formal, sudah berdiskusi dengan DPRD bahwa peralatan itu, terutama mobil menjadi prioritas,” Ujarnya lagi.
Selain dukungan peralatan, Amsakar menekankan perlunya strategi untuk memperpanjang usia TPA yang diperkirakan hanya bertahan 2-5 tahun ke depan. Ia menyebutkan perlunya bermitra dengan pihak lain untuk mengolah sampah menjadi energi atau mendaur ulang limbah.
“Kami harus mencari mitra baru untuk mengolah sampah ini. Ada potensi untuk memanfaatkan limbah menjadi energi atau melakukan daur ulang secara optimal. Ini akan menjadi bagian dari solusi jangka panjang,” ujarnya.
Di sisi lain, Amsakar juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif mengurangi produksi sampah rumah tangga. Ia memberikan contoh sederhana seperti mengurangi penggunaan plastik saat berbelanja.
“Kalau biasanya mengambil tiga plastik saat belanja, cukup gunakan satu saja. Kita harus mulai dari hal kecil seperti ini untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan setiap hari,” tambahnya.
Amsakar mengungkapkan bahwa produksi sampah di Batam mencapai 800-1.000 ton per hari. Kondisi ini akan memperpendek usia TPA jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, ia menegaskan perlunya kolaborasi dari seluruh pihak untuk menyelesaikan persoalan ini.
“Semakin banyak sampah yang masuk ke TPA, semakin pendek usianya. Kita harus bekerja sama, dari pemerintah hingga masyarakat, untuk mengatasi masalah ini bersama-sama,” tutupnya.
Sementara itu, Robin (39) warga Sei Beduk mengpresiasi gerak cepat Amsakar Achmad menyoal fenomena sampah yang sering terjadi, warga Sei Beduk ini turut berharap agar persoalan itu berakhir.
“Menumpuknya sampah di TPS Sei Beduk beberapa waktu lalu sangat menggangu warga, tapi saya baca di media pak Amsakar turun langsung ke TPS Sei Beduk, sangat kami apresiasi, masalah itu selesai. Seharunya pejabat pemerintah seperti itu, langsung turun. Saya optimis masalah seperti ini akan segera berakhir,” ujarnya.
(romeskopurba/redaksi)