Tanjungpinang – Kabarinvestigasi.co.id: Ketua Perkumpulan Pengacara dan Konsultan Hukum Indonesia (PPKHI) Dewan Pimpinan Cabang Kota Batam, Arpandi Karjono, S.H., M.H mengutuk keras kasus dan pelaku penikaman Hakim Pengadilan Agama Batam, Gusnahari oleh dua orang tak dikenal (OTK) tadi pagi di depan rumahnya.
“Dalam sistem peradilan, hakim dan pengacara memiliki peran penting sebagai aparat penegak hukum sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat. Oleh karena itu, serangan terhadap seorang hakim adalah ancaman terhadap wibawa hukum secara keseluruhan, sebagaimana juga jika serangan tersebut ditujukan kepada advokat, oleh karena itu saya Mengutuk keras pelaku penikaman itu,” ujar Arpandi di Pengadilan Tinggi Kepulauan Riau, Kamis (06/03/2025).
Lanjut Arpandi, Ia mendesak Aparat Kepolisian segera memburu pelaku penikaman Hakim Pengadilan Agama itu termaksud motif dibalik peristiwa yang menghebohkan Dunia Peradilan tersebut.
“Kami mendesak Kepolisian, khususnya Polresta Barelang, untuk segera mengusut tuntas kasus ini, menangkap pelaku, serta mengungkap motif di balik penyerangan tersebut. Keamanan bagi aparat penegak hukum harus menjadi prioritas agar tidak ada lagi ancaman terhadap independensi peradilan dan supremasi hukum di Indonesia,” Pintanya.
Seperti di beritakan media, Hakim Pengadilan Agama Batam, Gusnahari ditikam oleh orang tidak dikenal, hal itu dibenarkan Humas Pengadilan Agama, Azizon.
“Benar, Hakim Pengadilan Agama Batam Gusnahari pagi tadi ditikam orang tak dikenal sekitar pukul 07.15 WIB. Saat itu korban baru keluar rumah dan menuju mobilnya untuk berangkat kerja dari Perumahan Cipta Garden, Kelurahan Sungai Harapan, Kecamatan Sekupang, Kota Batam,” jelasnya.
Dari keterangan yang diterimanya, korban memarkirkan mobil berjarak 100 meter dari rumahnya. Saat akan memasuki mobil korban tiba-tiba diserang orang tak dikenal.
“Menurut keterangan beliau saat menuju mobil yang kebetulan parkir agak jauh sekitar 100 meter dan tiba-tiba dia diserang oleh orang tak dikenal dan mengenai tangan beliau,” ujarnya.
Usai beraksi, pelaku langsung melarikan diri dengan sepeda motor. Pelaku berjumlah dua orang.
“Setelah melakukan pembacokan, pelaku yang pakai helm langsung menuju motor dan sudah ditunggu oleh satu orang pakai motor. Saat ini korban dirawat di rumah sakit,” ujarnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Barelang, AKP Debby Tri Andrestian, mengatakan kepolisian tengah memburu pelaku.
“Informasi awal korban dibacok, bagian tangannya terluka. Tim Jatanras sedang bekerja lidik pelaku,” kata Debby, Kamis (6/3). (redaksi)