Inhil. Pada usia di bawah 1 tahun, bayi masih berada dalam fase perkembangan sistem pencernaan yang belum sempurna.
Beberapa jenis makanan bisa berisiko terhadap kesehatan mereka dan harus dihindari.
Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir (Dinkes Inhil) menerangkan ada beberapa makanan yang tidak dianjurkan untuk bayi di bawah usia 1 tahun diantaranya sebagai berikut:
- Madu
Madu berpotensi mengandung Clostridium botulinum, bakteri yang dapat menyebabkan botulisme, gangguan serius pada saraf bayi. Sistem pencernaan bayi belum cukup matang untuk melawan bakteri ini. - Susu Sapi Murni
Susu sapi belum dapat dicerna dengan baik oleh bayi di bawah 1 tahun. Kandungan protein dan mineralnya terlalu tinggi untuk ginjal bayi, serta dapat menghambat penyerapan zat besi sehingga meningkatkan risiko anemia. - Garam
Bayi di bawah usia 1 tahun hanya membutuhkan sedikit garam. Makanan dengan garam berlebih, seperti makanan olahan atau bumbu masakan, dapat membebani ginjal mereka yang masih berkembang. - Gula dan Makanan Manis
Gula tambahan dalam makanan bayi, seperti kue, cokelat, atau jus kemasan, tidak diperlukan dan bisa menyebabkan kerusakan gigi serta membentuk kebiasaan makan tidak sehat di kemudian hari. - Kacang Utuh atau Makanan Bertekstur Keras
Kacang utuh, popcorn, atau potongan buah dan sayur yang besar dapat meningkatkan risiko tersedak. Semua makanan harus disajikan dalam bentuk halus, cincang, atau puree untuk bayi. - Makanan Pedas dan Berbumbu Tajam
Sistem pencernaan bayi belum siap untuk menerima makanan pedas atau berbumbu tajam seperti cabai, lada, atau rempah-rempah kuat lainnya, yang bisa menyebabkan iritasi pada perut. - Ikan atau Daging Mentah
Ikan mentah, seperti sushi, serta daging setengah matang dapat mengandung bakteri atau parasit yang berbahaya bagi bayi. Semua makanan hewani harus dimasak dengan sempurna. - Minuman Berkafein dan Bersoda
Minuman seperti teh, kopi, atau soda tidak cocok untuk bayi karena mengandung kafein atau zat tambahan yang berbahaya bagi kesehatan dan perkembangan sistem saraf mereka. - Telur Setengah Matang
Telur yang belum matang sempurna berpotensi mengandung bakteri Salmonella yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Pastikan telur dimasak hingga benar-benar matang sebelum diberikan. - Makanan dengan Aditif
Pewarna, pengawet, atau pemanis buatan sering ditemukan dalam makanan olahan dan tidak cocok untuk bayi. Zat-zat ini bisa memicu alergi atau gangguan kesehatan lainnya.
Para orang tua disarankan untuk memperkenalkan makanan secara bertahap sesuai usia bayi dan mengikuti panduan pemberian makanan pendamping ASI (MPASI).
Konsultasikan dengan dokter anak atau ahli gizi untuk memastikan asupan makanan bayi sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan perhatian yang tepat, tumbuh kembang bayi akan lebih sehat dan optimal.(adv)