RENGAT – Debat publik Pilkada (pemilihan kepala daerah) yang digelar KPU (Komisi Pemilihan Umum) Kabupaten Indragiri Hulu, Riau berlangsung lancar dan aman. Kendati sempat terjadi kegaduhan kecil, namun tidak menjadi kendala yang berarti hingga pelaksanaan debat selesai.
Banyak hal menarik yang dikupas dalam debat publik Paslon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Inhu tersebut, dan tentunya tidak keluar dari topik yang diangkat yaitu, Infrastruktur Handal, Ekonomi Kuat, Masyarakat Berdaya dan Berkeadilan.
Bertempat Aula Tepak Sirih Poltekes Riau, Jalan Ahmad Tahar, Kelurahan Pematang Reba, Rengat Barat, Inhu, Sabtu (9/11/2024) malam, debat diikuti oleh tiga Paslon yakni, R Haryono – Elda Suhanura (Urut 1), Ade Agus Hartanto – Hendrizal (Urut 2), dan Rezita Meylani Yopi – Suhardi (Urut 3).
Paslon Nomor Urut 2, Ade – Hendrizal tampil memukau saat debat berlangsung, terlebih saat menanggapi dan menjawab pertanyaan dari panelis, terutama terkait komitmen dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Inhu.
Sesuai dengan Pasal 3 UU Nomor 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan dana zakat di Baznas (Badan Amil Zakat Nasional). “Terkait hal itu, kami akan menggenjot kepedulian semua sektor untuk menjadikan Baznaz sebagai wadah berzakat, sehingga dapat disalurkan kepada yang berhak dalam menuntaskan kemiskinan,” ujarnya.
Selain itu sebut Ade Agus Hartanto, jika Paslon Nomor Urut 2 diberi amanah oleh masyarakat untuk memimpin Inhu lima tahun kedepan, sebagai Bupati dan Wakil Bupati mereka akan mengatur tentang zakat melalui Peraturan Bupati (Perbup), sehingga pembayaran zakat memiliki dasar hukum yang jelas.
“Melalui kebijakan tersebut, kami yakin dan percaya bahwa kondisi BAZNAS Inhu yang saat ini predikatnya jauh tertinggal dari daerah lain yang ada di Riau, tentu tumbuh dan sehat,” bebernya.
Dan untuk mewujudkan itu semua, nantinya petugas BAZNAS akan diberikan wilayah dan wewenang kerja secara luas, sehingga hasil dan manfaat yang dicapai tentu akan sesuai harapan.
Berkaca pada Kabupaten Pelalawan, saat ini pengumpulan dana zakat mereka sudah menembus angka 14 miliar, dan Kabupaten Bengkalis sekitar 16 miliar, sementara Inhu hanya mampu mencapai angka sekitar 1,2 miliar, tutur Ade Agus Hartanto.
“Semoga, ketika kami mendapat amanah sebagai Bupati dan Wakil Bupati Inhu nantinya, ketertinggalan tersebut bisa diatasi, dengan tujuan utamanya adalah pengentasan kemiskinan,” terang Ade.
“Pengentasan kemiskinan merupakan tanggung jawab penuh pemerintah terhadap masyarakat nya. Dengan demikian, melalui tangan kami nantinya Calon Bupati dan Wakil Bupati Nomor Urut 2, Insya Allah Kabupaten Inhu akan menjadi lebih baik dari segala sektor,” timpal Hendrizal seraya melontarkan Salam Perubahan.