BATAM – Kabarinvestigasi.co.id: Ribuan orang warga Putra Jaya Residence Tanjung Uncang, Batu Aji, Batam, Provinsi Kepulauan Riau menggelar aksi unjuk rasa terkait krisis air yang telah berlangsung bertahun-tahun, Rabu (18/09/2024).
Dalam spanduk yang dibawa, ada 4 pernyataan sikap warga Putra Jaya Bersatu yakni menolak Pilkada, tidak percaya janji-janji, tidak mengenal kompromi, tidak lagi menghargai dan dihargai serta satu spanduk memberi cap “Pembohong” kepada Wali Kota ex-officio Kepala BP Batam Muhammad Rudi.
Mereka juga menegaskan tidak butuh pemimpin yang suka mengumbar janji.
“Hari ini tuntutan kita hanya satu, yakni keadilan untuk mendapatkan air. Sepuluh tahun kita mengalami krisis air. Selama sepuluh tahun kamo diam, hari ini kami turun,” seru salah satu orator dari atas mobil komando.
Warga Putra Jaya mendesak agar mereka diberikan solusi dalam 1 atau 2 hari ini.
Bahkan bila tidak ada aksi nyata ataupun solusi dalam 1 atau 2 hari, warga sepakat tidak akan ikut dalam Pilkada.
“Tujuan kita hanya satu, sampai ada keputusan dari Muhammad Rudi selaku Wali Kota Batam dan Kepala BP Batam,” tegas orator.
Aksi yang serupa sebenarnya sudah pernah warga gelar, tahun lalu warga Putra Jaya menggelar demo besar di depan Kantor BP Batam. Saat itu, mereka dijanjikan bahwa air SPAM akan mengalir mulai September 2023.
Namun sayangnya, janji itu tak ditepati Muhammad Rudi selaku ketua BP Batam
Informasi yang dihimpun media ini, demo yang warga lakukan karena krisis air akibat masalah perpipaan yang tak ada solusinya dari BP Batam maupun PT Air Batam Hilir (ABH) sebagai mitranya mengelola SPAM.
Aliran air dari pipa Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) BP Batam hanya mereka dapat pada malam hari saja dan itupun hanya menetes di keran rumah.
Setiap hari ribuan warga di sana terpaksa bergadang pada malam hari untuk mengharapkan tetasan air minim perpipa BP Batam.
Bukan itu saja, sejumlah warga terpaksa harus mengeluarkan biaya lagi untuk membeli pompa (alat penghisap air) untuk membantu menyedot air minum dari pipa depan rumah mereka. (romesko purba/redaksi)