Pakning Asal: Banjir masih melanda warga, salah satu warga RT 02 Dudun Pakning Asal. mengeluhkan kondisi perkarangan rumahnya yang masih kebanjiran seusai hujan meski sudah ada dranase (parit) aliran air susah mau surut .
Hal ini di sampaikan salah seorang warga dusun Pakning Asal desa Pakning Asal, Adi kepada awak media Senin (7/4/2025)
Ia mengatakan Genangan air hujan kian parah meski telah ada parit baton yang di bangun oleh desa Pakning Asal menggunakan anggaran APBdes Desa Pakning Asal Kecamatan Bukit Batu . yang mana hampir masuk ke warung toko milik nya. Dan dirinya juga dibuat bingung mengapa banjir masih terjadi.
“Ya, gimana gak bingung, seharunya dengan ada nya bangunan parit sebagai aliran air tersebut mengurangi dan mengalirkan air di perkarangan rumah, tapi malah tergenang. Yang lebih parahnya jika sudah mulai mengering oleh resapan tanah terjadi becek dan berlumpur , akibat air hujan tidak dapat mengalir ke tempat yang rendah kata Adi.
Lanjut Adi, ini hujan hanya sebentar tadi pagi, bagaimana jika hujan seharian atau berturut turut, bisaa saja masuk ke warung (kedai) bahkan rumah warga.
Untuk itu, kami mohon ada evaluasi dari pihak pemerintah desa yang bersangkutan dalam menangani aliran air tersebut, karena hujan akan masih panjang di waktu mendatang. Karena sewaktu waktu dan kapan saja terjadi banjir siang atau sore. ini karena hujan sekitar 1 jam saja,”pungkasnya
Hal senada juga di sampaikan salah satu warga Andi Paris yang mana rumah nya perkarang juga dampak genang air yang membuat aktifitas jadi terganggu , akibat air genangan tidak dapat mengalir paret tidak berfungsi sama sekali.
“Ya tadi kan ada hujan, pagi dini hari hujan lumayan deras tadi, banjir yakan, takutnya itu kalau terus di biarkan tidak menutup kemungkinan akan lebih parah, akan banjir lagi,”ungkapnya.
Dan juga dikatakan, hujan berlangsung sebentar tetap saja terjadi banjir. Dirinya pun berharap segera ada perbaikan agar pembangunan parit yang sudah di bangun bisa berfungsi dan rumahnya tidak lagi kebanjiran seperti saat ini tergenang air lebih kurang mulai dari 15 cm hingga 20 cm yang menggenangi seluruh perkarangan rumah,”
“Kami berharap kepada RT , RW dan Dusun maupun pemerintah desa agar segera memperhatikan hal tersebut. Jangan membangun asal jadi aja , lihat dulu kondisi pembuatan, dan di kaji terlebih dahulu dan bagaimana mekanisme di lapangan tersebut sebelum di bangun. Karena ini sudah terjadi bertahun tahun jika terjadi hujan, baik sebelum di bangun nya parit beton maupun sesudah di bangun tetap banjir,”ujarnya.
Selain itu juga di sampaikan Andi , ini sudah pernah di laporkan ke pihak desa melalui PJ kades Pakning Asal, termasuk juga ke PLT kadus terkait hal tersebut pada 17 Januari lewat via WhatsApp dan di balas oleh PJ kades dengan telfon WhatsApp, akan menurunkan tim untuk melakukan pengecekan, namun kenyataan nya jangan kan tim, bayangan tim juga tak ad yang ke lokasi untuk melihat di lokasi tersbut,” ucapnya dengan nada kesal
Sementara itu , saat di konfirmasi melalui telfon WhatsApp, ketua RT 02 Agus menyatakan, bahwa parit yang di bangun pertama itu di ketahui air nya mengalir ke darat. Itu di ketahui setelah melakukan goro. Itu sudah saya sampaikan ke desa untuk masyarakat penyebab air tidak mengalir
Namun, lanjutnya, untuk pembangunan parit yang baru, sambungan dari parit yang lama saya tidak pernah di beri tahu, bahkan dari mulai di kerjakan sampai selesai parit tersebut dibangun oleh desa,”jelasnya.
Kemudian Direktur BPN ICI Provinsi Riau Darwis Ak yang berdomisili di dusun Pakning Asal yang sangat peduli terhadap lingkungan dan masyarakat saat meninjau ke lokasi menyebutkan bahwa, sangat menyayangkan bangunan yang telah dibangun tidak berfungsi sama sekali ada benarnya , macam mana pihak membuatkan saluran alias paret melihat dulu pembuangan airnya , Seharusnya pemerintah desa mengkaji terlebih dahulu sebelum di laksanakan pembangunan.
“Ya, di kaji dahulu, apakah dengan di bangun kan lagi air akan mengalir, sedangkan parit yang lama air nya mengalir ke darat bukan kelaut yang semestinya. Pahami medan lapangan, bukan dibangun asal, itu nama nya pemborosan anggaran tidak berfungsi untuk masyarakat. Ujar Darwis Ak