Bandar Laksamana,kabarinvestigasi.co.id. Rapat Kegiatan sosialisasi pelaksanaan kegiatan pengeruk kolam dermaga laut Dumai oleh PT Pertamina hulu Rokan yg bertempat di aula kantor camat bandar Laksamana Selasa ( 11/03 ) yang dipimpin oleh camat Bandar Laksamana Ade Suwirman,S.STP.M.A.P
Sambutan camat Bandar Laksamana Ade Suwirman mengucapkan selamat datang semua yang memenuhi undangan kami dan dapat menyiapkan tempat dan mempelitisasi , yang kita banggakan masyarakat nelayan dari empat desa di kecamatan bandar Laksamana seperti desa tanjung Leban , Sepahat , Tenggayun dan Api-api.
Bahwa Rapat kita pada hari ini yaitu Sosialisasi tentang pelaksanaan kegiatan damping matrial Lumpur dermaga laut Dumai oleh PT Pertamina Hulu Rokon , terkait masalah pengerukan lumpur masyarakat sendiri yang tahu berdampak nya.ujar camat

Sambutan perwakilan dari PT Pertamina hulu Rokan Nana Rusyana terkait pelaksanaan proyek Dredging Dermaga laut Dumai ini .dan mengucapkan terimakasih kepada camat Bandar Laksamana telah menyiapkan tempat dalam kegiatan Proyek Dredging Dermaga laut Dumai dalam agenda sosialisasi pelaksanaan kegiatan pengerukan kolam dermaga Laut Dumai dan mengucapkan selamat datang dari masyarakat nelayan serta para undangan dari kabupaten Bengkalis dan provinsi Riau. Menurut Nana bahwa proyek Dredging Dermaga laut Dumai sudah mendapat izin yang lengkap seperti AMDAL dan dokumen yang menyangkut untuk kelancaran proyek tersebut, jadi kegiatan pengerukan tidak ada masalah lagi kata Nana Rusyana.
Tampak hadiri dalam Rapat tersebut oleh perwakilan DLH Bengkalis Zulkifli , perwakilan dinas perikanan Bengkalis Syofian , Kapolsek Bukit Batu , Polairud AKP Ronny, KSOP kabupaten Bengkalis Koramil 05 Bukit Batu PJ Kepala Desa para UPT dan
pelaksanaan proyek kegiatan pengerukan pantai dan tokoh masyarakat nelayan dari Empat desa kecamatan bandar Laksamana.
Dalam rapat tersebut Mahadar dari tokoh warga desa Tanjung Leban mewakili masyarakat nelayan untuk empat desa sebagai juru bicaranya membantah kalau rapat pada hari ini tentang Sosialisasi pelaksanaan kegiatan pengerukan kolam dermaga Laut Dumai , sebab sudah tidak lazim lagi dikatakan proyek yang sudah berjalan lama di katakan sosialisasi. Menurut Mahadar yang di katakan sosialisasi itu proyek atau kegiatan yang akan dimulainya pekerjaan apa ada hubungannya dengan masyarakat dan yang dapat merugikan masyarakat, tapi sekarang proyek sudah berjalan berbulan-bulan bahkan sudah tahunan dan masalah izin bukan urusan kami ujar Mahadar.
Dikatakan Mahadar lagi kami masyarakat nelayan kecamatan bandar Laksamana ini tetap tidak setuju untuk proyek pengerukan dibuang ke tempat kami sebab ini sangat berdampak kepada masyarakat nelayan kami yang sudah pasti penghasilannya berkurang , dari biasanya. dan kami dari masyarakat belum bisa menerima proyek pengerukan dibuang ketempat kami.kata Mahadar keras
Perwakilan dari dinas Lingkungan Hidup Zulkifli terkait masalah proyek pengerukan kolam laut baru pertama kali tahu kalau ada kegiatan seperti ini sebab selama ini pihak manajemen PT Pertamina hulu Rokan proyek di Dumai tindak pernah memberi tahu ke dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bengkalis berupa AMDAL dan dokumen lainnya ujarnya Zulkifli.
Begitu juga yang di sampaikan perwakilan dari Dinas Perikanan Kabupaten Bengkalis Syofian menyampaikan panjang lebar tentang kelautan namun tidak terdengar adanya kegiatan pengeruk kolam laut yang dibuang ke kabupaten Bengkalis. Ujar Sofyan,
Rapat tersebut semakin memanas lebih kurang sekitar 3 tidak dapat diselesaikan, sebab masyarakat nelayan tetap tidak mau pembuangan lumpur tersebut.
Akhirnya rapat dapat di tunda dan dipending setelah sholat Zuhur.
Rapat dilanjutkan kembali dan masyarakat nelayan dari empat desa tetep diwakili oleh Mahadar sebagai juru bicara, dalam kesimpulan tersebut masyarakat nelayan mengusulkan 5 permintaan :
1 , agar lokasi pembuangan lumpur dipindahkan ketempat lain sebab sangat berdampak pada masyarakat nelayan kami .
2 . Minta ganti rugi selama proyek beroperasi pembuangan lumpur Rp 500.O00
perkk setiap kelompok.
3 . Memfasilitasi 4 orang anggota ikut dalam kapal pengangkut lumpur.
4 . Jalur khusus
5 . Untuk pengadaan HT guna untuk mengecek dikemana lumpur di buangkan .
Dalam 5 usulan permintaan masyarakat nelayan cuma beberapa poin yg bisa diterima oleh PT Pertamina hulu Rokan.
Dikatakan Nana Rusyana perwakilan PT Pertamina hulu Rokan kalau untuk memindah pembuang tidak mungkin lagi , dan tidak ada celahnya untuk di pindahkan kata Nana.
Di katakan Mahadar untuk Selanjutnya kami akan mengadakan rapat lagi dan mengundang untuk empat kecamatan mewakili 3 orang , perwakilan camat Rupat , Bengkalis , Dumai dan Bandar Laksamana. sebab hal ini sangat mmberdampak empat kecamatan untuk untuk kepentingan praktek proyek Dredging Dermaga laut Dumai.
Di sampaikan oleh perwakilan PT.Pertamina Hulu Rokan Nana Rusyana akan kita pikirkan untuk lima tahun mendatang , dari beberapa poin permintaan masyarakat nelayan sudah dapat kami ditanggapi , namun diminta kegiatan ini tetap dilanjutkan.
Rapat pertemuan pada hari ini tidak dapat diselesaikan akan berlanjut pada yang akan datang.
Nanum Mahadar minta Rapat dilanjutkan secepatnya untuk melakukan rapat empat kecamatan Rupat.Dumai , Bengkalis dan Bandar Laksamana,
Mahadar toloh warga Desa Tanjung Leban mewakili masyarakat nelayan dari empat desa desa Tanjung leban , Sepahat , Tenggayun dan desa Api-api berharap untuk kegiatan pada hari masyarakat kami jangan bodoh- bodohi , tempat pembuangan lumpur ini di pindahkan ke tempat lain sebab sangat berdampak bagi masyarakat nelayan kami , jika air surut limbah lumpur berkisar ke Dumai atau ke selat Malaka, dan kalau air pasang limbah lumpur berkisar ke Bengkalis, sangat merugikan masyarakat nelayan ujar Mahadar. # Darwis.Ak