Indragiri hilir – Stunting masih menjadi masalah serius di Kecamatan Keritang, Kabupaten Indragiri Hilir, meskipun terjadi penurunan angka kasus pada tahun 2024. Berdasarkan data, prevalensi stunting di kecamatan ini menurun dari 0,7% pada 2022 dan 2023, menjadi 0,2% pada 2024.
Dari penurunan prevelensi stunting di Kecamatan Keritang, namun ada beberapa desa seperti Nusantara Jaya dan Pebenaan yang justru mengalami peningkatan jumlah kasus stunting dari 0 menjadi 2 kasus pada 2024.
Hal ini menunjukkan bahwa upaya penurunan stunting sudah mulai berhasil, tetapi masih memerlukan peningkatan kerja sama dari semua pihak. Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Inhil telah menjalankan berbagai program intervensi, termasuk sosialisasi ASI eksklusif, pemberian suplemen gizi, serta pemeriksaan kesehatan lingkungan melalui kunjungan rumah.
Program-program ini difokuskan pada periode krusial 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yang menjadi penentu tumbuh kembang anak di masa depan. Namun, tantangan besar masih dihadapi, terutama dalam hal akses air bersih, perilaku kebersihan, serta rendahnya kesadaran akan pentingnya ASI eksklusif.
Selain itu, faktor lingkungan seperti keterbatasan sarana sanitasi dan air bersih di beberapa desa memperburuk situasi. Di Desa Nyiur Permai, misalnya, 50% keluarga masih melakukan buang air besar sembarangan dan hanya 60% yang memiliki akses air bersih. Rendahnya pemberian ASI eksklusif juga masih menjadi masalah, dengan persentase yang hanya meningkat sedikit dari 30% pada 2022 menjadi 38% pada 2024.
Faktor lain yang turut mempengaruhi stunting termasuk pernikahan dini, asupan gizi yang tidak memadai, serta penyakit infeksi yang dialami anak-anak.
Pemerintah setempat melalui Puskesmas terus mendorong kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan dunia usaha dalam upaya pencegahan stunting. Sasaran utama intervensi adalah kelompok berisiko seperti remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, serta bayi dan balita. Pemerintah Kecamatan Keritang berharap dukungan dari berbagai pihak semakin kuat, terutama dalam meningkatkan kesadaran tentang pentingnya gizi dan sanitasi untuk menurunkan angka stunting secara berkelanjutan.