Yogyakarta, kabarinveatigasi. Co. Ud. Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar kegiatan jelajah wisata ramah muslim di Desa Wisata Widosari, Ngargosari, Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, pada Selasa (18/2/2025).
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Ketua MES DIY, Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Widya Mataram Yogyakarta.

Rombongan MES DIY disambut dengan hangat oleh Pj. Bupati Kulon Progo, Ir. Srie Nurkyatsiwi, M.M.A., Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo, serta Kepala Desa dan Sekretaris Desa Ngargosari. Kehadiran pengelola Desa Wisata Widosari, stakeholder pariwisata, praktisi lokal, serta anggota perwakilan dari seluruh departemen dalam kepengurusan MES DIY turut memperkaya acara ini. Mengembangkan Ekosistem Wisata Ramah Muslim
Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja Departemen Pariwisata Halal dan Ekonomi Kreatif MES DIY 2025, yang bertujuan untuk mengembangkan ekosistem wisata ramah muslim di wilayah Desa Ngargosari sekaligus meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata berbasis syariah. Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, MEc., mengungkapkan bahwa Desa Wisata Widosari memiliki potensi besar, terutama dengan penerapan konsep wisata ramah muslim.
“Pariwisata kini menjadi kebutuhan primer. Dengan mengembangkan pariwisata ramah muslim, kita bisa memperluas jangkauan pasar wisatawan, baik domestik maupun mancanegara,” ujar Prof. Edy.
Lurah Ngargosari, L. Kuswanto, berharap kolaborasi antara pengelola desa wisata, Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata), UMKM setempat, dan MES DIY dapat lebih sinergis. “Dengan kolaborasi yang kuat, kami berharap dapat menghasilkan kemajuan maksimal dalam mengembangkan pariwisata berbasis syariah,” ungkap Kuswanto. Sekretaris Desa Ngargosari menambahkan tentang pentingnya memiliki Pedoman Rencana Induk Pariwisata Kelurahan untuk memastikan bahwa pembangunan infrastruktur tidak merusak tata ruang desa.
Kolaborasi untuk Keberhasilan Pariwisata Syariah
Ketua Departemen Pariwisata Halal dan Ekonomi Kreatif MES DIY, Budiharto Setyawan, menegaskan bahwa pengembangan destinasi wisata ramah muslim memerlukan dukungan dari berbagai pihak. “Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pariwisata syariah dan memperkuat kolaborasi antar lembaga terkait,” ujar Budiharto.
Gifari, Dosen Vokasi Pariwisata UGM dan pengurus Departemen Pariwisata Halal dan Ekonomi Kreatif MES DIY, menjelaskan bahwa pariwisata halal, syariah, dan ramah muslim mengutamakan kenyamanan wisatawan muslim sembari menjaga etika, keberlanjutan, dan pengelolaan yang baik.
Wisata Sehat dan Pengalaman Alam yang Menyegarkan Selain diskusi, peserta kegiatan juga diperkenalkan dengan konsep wellness tourism melalui praktik akupuntur tradisional Alu atau Twina Chucen yang bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan kebugaran wisatawan.
Setelah sesi diskusi, acara dilanjutkan dengan makan siang di sawah Kampung Ngaliyan, menikmati sajian sego wiwit yang lezat, disertai hiburan musik gamelan yang menambah nuansa kearifan lokal.
Kunjungan Edukatif ke Rajendra Farm
Tak hanya itu, acara dilanjutkan dengan kunjungan ke Rajendra Farm, peternakan penggemukan domba yang kini juga menjadi destinasi wisata edukatif menarik. Para peserta diberikan kesempatan untuk melihat langsung kegiatan peternakan serta memperoleh wawasan mengenai potensi wisata edukasi di masa depan. Setelah peninjauan ke Rajendra Farm, peserta diajak untuk memetik daun teh dan menyaksikan langsung proses pengolahan teh secara tradisional milik salah satu penduduk Desa Widosari, yang juga menjadi salah satu produk unggulan dari desa ini.
Petualangan Mendaki Bukit Widosari
Acara berlanjut dengan petualangan mendaki Bukit Widosari, di mana peserta dapat menikmati panorama alam yang menakjubkan dan menyaksikan sunset yang mempesona. Pengalaman ini menjadi penutup yang sangat mengesankan bagi para peserta jelajah desa wisata Widosari.
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Setempat Melalui kegiatan ini, MES DIY berharap dapat mempercepat perkembangan pariwisata syariah di Kabupaten Kulon Progo, khususnya di Desa Wisata Widosari. Diharapkan pula sektor pariwisata dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat melalui pemberdayaan UMKM dan sektor pariwisata lokal.(rls)